Yuk, Intip Keseruan Magang di Google bareng Xavier!

Life at STI #6

ASSISTS ITB
6 min readOct 16, 2021

Siapa, sih, yang tidak kenal dengan perusahaan mesin pencarian terbesar di dunia? Ya, Google. Sebagai salah satu perusahaan yang memiliki tingkat kepuasan pekerja tertinggi di dunia, Google merupakan salah satu tempat kerja yang pastinya banyak diidamkan para profesional dan penggemar teknologi. Bagaimana perasaanmu jika kamu diterima bekerja di Google? Mungkin senang, bahkan tidak percaya. Hal yang sama dirasakan oleh salah satu mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi ITB, Muhammad Xavier Rafifsyah Prasetyo, yang akrab dipanggil Vito. Tahun ini, Vito mendapat kesempatan untuk merasakan langsung rasanya magang di Google Indonesia sebagai Cloud Customer Solutions Consultant Intern. Penasaran dengan pengalaman Vito? Mari kita simak!

Muhammad Xavier Rafifsyah Prasetyo “Vito”

Kehidupan Kuliah dan Ketertarikan di Bidang Cloud

Sebelum menempuh pendidikan sebagai mahasiswa STI, Vito sudah memiliki ketertarikan di dunia pemrograman. Hal itu cukup membantunya dalam menentukan jurusan yang diinginkan sebelum penjurusan tiba. Namun, Vito memiliki keinginan lain. Ia ingin mendalami bisnis lebih lanjut dan tidak ingin hanya berkutat di pemrograman saja, sehingga ia memilih Sistem dan Teknologi Informasi (STI) sebagai jurusan yang akan ditempuhnya selama tiga tahun.

Setelah menjalani kehidupan kuliah di STI, Vito mulai mendapat hal-hal yang ia inginkan sebelum memilih jurusan, yaitu mengeksplorasi bisnis atau manajemen secara lebih lanjut. Namun, ia juga tidak bisa melepaskan dirinya dari dunia pemrograman. Hal itu dapat ditunjukkan dari eksplorasi karier Vito yang telah menjalani internship sebagai software engineer.

Memasuki semester 5, Vito mulai dihadapkan pada tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan teknis, salah satunya pada mata kuliah Teknologi Sistem Terintegrasi. Mata kuliah ini memperkenalkan teknologi komputasi untuk membangun sistem informasi yang terintegrasi, termasuk perangkat keras dan lunak, representasi data menggunakan XML dan format lain yang berhubungan, protokol komunikasi untuk mempertukarkan data, dan teknologi-teknologi lain yang memungkinkan terjadinya integrasi sistem. Melalui mata kuliah itu Vito melakukan eksplorasi berbagai teknologi dan mulai memiliki ketertarikan pada bidang cloud, yaitu teknologi dengan menggunakan internet yang dapat menyimpan file secara digital sehingga memungkinkan untuk diakses kapanpun dan di manapun.

Ketertarikan itu membuat Vito melakukan eksplorasi lanjut pada produk-produk yang menggunakan teknologi cloud, salah satunya Google Cloud Platform, yang memiliki produk seperti Cloud SDK, Cloud SQL, Google Kubernetes Engine, Big Query, Cloud CDN, dan berbagai produk lainnya. Vito pun mencoba menggunakan produk dari Google Cloud Platform untuk membantunya mengerjakan tugas besar dan proyek yang dimilikinya, seperti website Wisuda Oktober Terpusat ITB 2020, saat ia menjadi ketua divisi teknikal.

Awal cerita di Google Indonesia

Bulan September 2020, bulan dimana Google memberikan informasi mengenai open internship. Vito mendapatkan informasi tentang kesempatan tersebut melalui salah satu acara dari Himpunan Mahasiswa Informatika ITB (HMIF ITB). Acara ini yang mengundang salah satu alumni Informatika ITB yang bekerja sebagai software engineer di Google Singapura. Vito pun pun langsung melamar posisi Cloud Customer Solutions Consultant Intern di Google Indonesia dan Software Engineer di Google Singapura.

Seleksi pertama adalah online test. Di fase ini, Vito mendapatkan email pertamanya. Email ini berisi perintah untuk mengerjakan tes seputar teori mengenai posisi yang ia lamar. Menurutnya, soal tes untuk posisi Cloud Customer Solutions Consultant Intern serupa dengan materi yang ia dapatkan dari mata kuliah Teknologi Sistem Terintegrasi. Soal tes nya juga berupa pilihan ganda. Di lain sisi, ia merasa soal tes untuk posisi Software Engineer cukup sulit. Tes itu sendiri adalah sebuah coding challenge namun kesempatan yang ada hanya bergantung pada satu soal. Sedangkan untuk perusahaan setara, soal coding challenge ini berkisar pada 3–6 soal.

Setelah 1 bulan berlalu, Vito mendapatkan undangan phone interview dari Google Indonesia untuk posisi Cloud Customer Solutions Consultant Intern. Interview dilakukan menggunakan bahasa Inggris. Setelah menunggu beberapa waktu, Vito pun lolos tahap screening awal dan menuju ke tahapan selanjutnya, yaitu GCA (General Cognitive Ability) dan technical interview. Pada tahap GCA ini, semua kandidat yang lolos dikumpulkan dan di tes kemampuan problem solving-nya / pemecahan masalah nya. Setelah tahap GCA ini sendiri, Vito merasa cukup ‘minder’ karena menurutnya cara tes ini berbeda dari tahapan-tahapan tes yang pernah ia lewati sebelumnya. Kandidat lainnya pun terlihat sangat meyakinkan. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa tahun ke-4, disaat itu Vito masih berada pada tahun ke-3 kuliah. Linkedin milik mereka juga dihias dengan sertifikasi langsung dari Google, project-project aplikasi, bahkan pengalaman magang di perusahaan-perusahaan ternama. Hal itulah yang membuat Vito merasa cukup ‘minder‘ ketika melihat kandidat-kandidat lainnya.

Satu bulan setelah bertemunya semua kandidat tersebut, Vito pun dihubungi kembali untuk melanjutkan technical interview bersama orang yang di kemudian hari menjadi mentornya selama magang di Google Indonesia. Di hari yang sama, tanpa persiapan wawancara, Vito dihubungi lagi untuk melakukan interview tambahan bersama dengan manager customer engineer di Google Indonesia. Di situ ia cukup banyak menceritakan tentang pengalamannya selama menjadi ketua divisi Technical di Wisuda Oktober Terpusat 2020. Menurutnya, pengalaman menjadi ketua divisi Technical dapat menjadi aset penting karena ternyata pihak pewawancara sangat menghargai pengalaman-pengalaman yang terdapat unsur kepemimpinannya.

Magang di Google

Setelah proses rekrutmen yang cukup lama dan menegangkan, tibalah hari pengumuman internship di Google Indonesia. Di hari itu, Vito dihubungi oleh HR dari Google Singapura karena kebetulan semua proses seleksi di Google Indonesia dibawahi oleh HR Google Singapura. Vito pun ditanya, “Apakah kamu ingin mengambil magang di Google Indonesia?”

Vito menjawab, “Siapa yang nggak mau sih magang di Google?”.

Tanpa berpikir panjang, ia pun menyetujui tawaran itu dan sejak hari itu, Vito resmi menjadi bagian dari Google Indonesia sebagai posisi Cloud Customer Solutions Consultant Intern.

Semasa menjalani magang, Vito mengerjakan sebuah project membuat sebuah demo yang berbasis Kubernetes dan CI/CD. Demo ini sendiri berfungsi untuk meringkas banyaknya step dalam penggunaan virtual machine di cloud menjadi hanya satu klik saja. Bahkan dalam penggunaannya, demo ini dapat bekerja 12 kali lebih cepat dibandingkan dengan GCP console UI. Cukup disayangkan saat berada pada posisi Cloud Customer Solutions Consultant Intern, Vito belum berkesempatan secara langsung untuk bertemu dengan customer Google Indonesia. Hal ini karena customer Google Indonesia adalah perusahaan-perusahaan besar seperti Tokopedia, Pertamina, dan lain-lain.

Menurut Vito, culture di Google sangat menarik dan patut untuk ditiru. Salah satunya karena lingkungan kerja di Google yang sangat suportif. Jika para pegawai disana merasa stuck, mereka tidak langsung mendapat tekanan dari atasan, melainkan diajak berdiskusi bersama atasan mengenai problem tersebut. Sebagai contoh, suatu hari Vito menemukan sebuah kendala dalam project-nya. Kendala itu membuatnya stuck selama beberapa hari. Vito pun bertanya kepada mentor sekaligus manager-nya mengenai kendala tersebut, namun mereka juga tidak menemukan kesalahan dalam project yang dikerjakan Vito dan mengalami stuck bersama.

“Di Google sendiri, mereka sering banget appreciate hal-hal kecil,” jelas Vito kembali. Pada akhir magangnya, ia menamai project-nya dengan nama “Super Awesome Anthos Demo”. Setelah akhir presentasi, semua orang bahkan manager-nya sekalipun memberikan respons positif.

“Super Awesome Anthos Demo beneran awesome!

Di Google sendiri, networking-nya juga sangat terasa. Beberapa karyawan yang resign bahkan bisa meminta temannya untuk menjadi bagian dari startup milik kenalan temannya.

Magang di Google itu sangat ‘nyaman’ karena mendapatkan banyak privilege, salah satunya adalah kesempatan untuk membangun workspace miliknya sendiri dengan dana yang disediakan oleh Google selama masa pandemi. Privilege ini belum pernah Vito dapatkan di tempat-tempat magang sebelumnya, karena selama ini ia baru melakukan magang di startup dan korporasi yang tidak sebesar Google Indonesia.

Rencana ke Depan

Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sudah pernah merasakan magang di Google, Vito berencana untuk menambah pengalaman kembali. Ia kini sedang aktif mencari magang di tahun terakhir kuliahnya sebelum masuk ke dunia karier. Sebenarnya Vito ingin eksplorasi lebih banyak di bidang selain cloud, seperti product dan data, namun ia merasa cukup terlambat apabila baru ingin mencoba magang di bidang itu. Oleh karena itu, Vito merasa jalan karier yang dipilihnya sejak magang di Google sudah cukup jelas dengan keinginannya melanjutkan karir di bidang cloud.

Menurut Vito, pengalaman yang didapatkannya sebagai pemagang di Google cukup membawa perubahan bagi dirinya. Selain hard skill dan soft skill yang diasah selama magang, ia juga mendapat relasi dengan orang-orang hebat di Google. Selain itu, nama “Google” yang ia tulis di CV-nya bisa menjadi pemanis. Vito berharap pengalaman dan titel tersebut dapat menjadi batu loncatannya untuk kariernya yang lebih baik lagi.

Vito sendiri berencana untuk menyelesaikan studinya di STI di Juli 2022.

“Mau wisjul!” ujarnya ketika ditanya mengenai target lulus. Aamiin 🙏, mari kita doakan bersama.

Vito juga berencana untuk menghabiskan semua SKS-nya, kecuali TA di semester ini untuk mengambil posisi full-time pada semester 8.

Beberapa Kata untuk Pembaca

Ketika penulis bertanya mengenai beberapa patah kata yang ingin disampaikan kepada pembaca , Vito sontak menjawab “Eh berasa udah tua, udah tingkat 4 aja.” 😄

“Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung, kepada Pak Baskara yang telah mengajarkan banyak hal tentang cloud, dan kepada orang-orang yang mendukung aku selama ini,” lanjutnya.

Beberapa pesan lain dari Vito kepada para pembaca adalah jangan takut untuk mencoba, terlebih mencoba untuk apply karena menurut pengalamannya tidak ada yang salah dengan mencoba apply.

Jangan takut untuk mencoba hal baru dan lakukan eksplorasi untuk menemukan hal yang disukai. Apabila sudah menemukannya, jangan lupa untuk dalami dan jadikan itu sebagai passion.

Bagaimana teman-teman? Tertarik untuk mencoba magang di Google? Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu dan memotivasi teman-teman semua, ya!

Cukup sekian artikel Life at STI bulan ini, sampai jumpa bulan depan! 👋👋

Ditulis oleh:
Chintya Wijaya
Natasya Jatiwicha Azzahra

--

--

ASSISTS ITB

Association of Information System and Technology Students Institut Teknologi Bandung